Tasqif Kampus Telah Dihadiri Para Aktivis Beberapa LDK - Bali
Suasana Tasqif Kampus |
Ahad, 01 juni 2014 di Rumah Eco Raos telah diramaikan oleh beberapa aktivis dakwah di beberapa kampus di Bali. Mereka berkumpul, bersilaturahmi dan berniat mencari ilmu pada acara Tasqif Kampus yang diadakan oleh PUSKOMDA - Bali, yaitu sebuah organiasasi yang mengoordinasikan seluruh Lembaga Dakwah Kampus di Daerah Bali. Tasqif ini menghadirkan pembicara yang cukup terkenal. Seorang Alumnus UGM yang juga seorang motivator yang bernama Ustadz H. Genry Nuswantoro yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Beliau sangat faham dan berpengalaman dalam menyampaikan ilmu seputar dakwah kampus.
Bagaimana tidak? Karena beliau sendiri juga pernah menjadi Ketua Umum di LDK Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta. Beliah juga seorang motivator yang sering mengisi kajian - kajian di berbagai belahan nusantara, hingga luar negeri, semoga Allah merahmatinya. Oleh karena itu, tidak heran jika peserta tasqif juga berkeinginan kuat untuk hadir meraup ilmu yang disampaikan oleh H. Genry Nuswantoro ini.
Bagaimana tidak? Karena beliau sendiri juga pernah menjadi Ketua Umum di LDK Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta. Beliah juga seorang motivator yang sering mengisi kajian - kajian di berbagai belahan nusantara, hingga luar negeri, semoga Allah merahmatinya. Oleh karena itu, tidak heran jika peserta tasqif juga berkeinginan kuat untuk hadir meraup ilmu yang disampaikan oleh H. Genry Nuswantoro ini.
Acara Tasqif ini dimulai sekitar pukul 09.00 WITA Pagi, dengan kondisi ruangan yang semi-resmi membuat para peserta cukup nyaman dan tidak tegang dalam mengikuti kegiatan ini. Ustadz H.Genry menyampaikan materinya mengenai hiruk-piruk dakwah baik di kampus hingga di lingkungan masyarakat luas. Beliau kerap memberikan contoh-contoh nyata bermacam-macam problematika ummat Islam yang ditampilkan di LCD-Screen. Hal ini membuat peserta lebih mengetahui berbagai macam permasalahan yang memang belum diketahui sebelumnya. Dengan demikian para aktivis agar bisa berfikir dinamis dalam rangka membuat suatu gagasan untuk memberikan solusi di setiap permasalahan ummat yang ditemui.
Peserta Tasqif Ikhwan-Akwhat dari Beberapa LDK - Bali |
Di tengah-tengah pemberian materi, Ust. H. Genry kerap memberikan hiburan berupa video, musik, hingga mengajak peserta untuk menyanyikan lagu motivasi agar peserta tidak bosan. Alhamdulillah, peserta memang benar-benar tidak bosan dan justru merasa tertarik dengan materi yang beliau sampaikan. Hingga sekitar pukul 12.00 WITA pemberian materi telah usai.
Setelah materi selesai diberikan, MC sekaligus moderator (panitia dari PUSKOMDA) memberikan kesempatan bertanya untuk 3 peserta. MC mengawali sesi tanya jawab dengan memberikan pertanyaan langsung kepada pembicara. Kemudian ada 2 peserta lain juga yang bertanya. Alhamdulillah ketiga pertanyaan yang peserta berikan cukup memberikan pelajaran bagi peserta yang mendengarkan jawaban dari pertanyaan mereka.
Salah Satu Peserta Sempat Menangis
Ada hal yang cukup memberikan cambuk dan pembelajaran bagi kita semua. Salah satu peserta, tepatnya mendapat giliran ke 2 dalam kesempatan bertanya membuat suasana terdiam. Beliau adalah mahasiswa aktivis dakwah dari UKKI-FPMI Unud. Ketika hendak bertanya, beliau terlihat sekilas telah bermuhasabah beberapa saat. Beliau meneteskan air mata, ucapannya pun sempat terputus-putus karena tak kuasa menahan tangisan. Beliau berkata kurang lebih seperti ini "Saya ini aktivis dakwah di organisasi keagamaan. Sekitar 5 bulan terakhir ini saya merasa sibuk. Faktor keluarga dan ekonomi serta kesibukan lainnya menuntut saya untuk mengubah jalan hidup saya sebagai aktivis dakwah. Saya berfikir untuk menghentikan aktivitas saya di lembaga dakwah kampus. Setelah saya berkumpul dengan teman-teman aktivis lagi saya merasa sangat malu. Pada akhirnya saya berfikir 2 kali lagi untuk meng'iya'kan pemikiran saya tadi untuk berhenti berdakwah. Saya ingin mencoba melanjutkan aktivitas dakwah saya lagi. Namun.... saya sangat kebingungan, bagaimana saya memulainya lagi? dari mana? langkah apa yang harus saya tempuh?"
Salah satu peserta dari UKKI - FPMI Unud yang sempat menangis saat bertanya |
Siapa sangka dan siapa mengira ada peserta yang sampai berfikir dan mengalami hal mulia seperti ini. Ust. H. Genry menanggapi pertanyaan ini dengan maklum dan beliau mengatakan bahwa futhur dalam berdakwah itu bukan suatu keanehan ataupun kelangkaan, namun hal itu sangat maklum dan biasa terjadi di setiap aktivis dakwah. Hanya saja pertolongan Allah SWT akan selalu diberikan kepada hambanya yang benar-benar terpilih dan bertekad kuat. Lingkungan dakwah yang beranggotakan teman-teman yang menguatkan diri kita hingga mengalahkan kefuthuran adalah suatu pertolongan dari Allah. Perlu diingat juga, jika di suatu lingkungan, kita tidak mau menjadi da'i/da'iyah, sudah barang tentu Allah SWT dengan segala kesempurnaan-Nya akan memberikan pengganti para pendakwah yang lain. Jangan sampai kita berhenti dan tergantikan oleh yang lain, yang ada yang lain menambah kekuatan dakwah yang kita lakukan. Dakwah tidak pernah berhenti. Sekedar berbuat baik dalam hal kecil juga merupakan suatu dakwah. Para pendakwah seyogyanya jangan melupakan "Qiyamul Lail" yang pada hakekatnya adalah sumber kekuatan rahasia para pengamalnya. Jangan berhenti memerangi pengaruh-pengaruh dari luar Islam yang selalu mengubah dan menjauhkan keislaman dari orang Islam sendiri melalui berbagai cara yang mengandalkan berbagai media juga. Berdo'alah untuk melindungi diri dari niatan-niatan yang buruk. Keikhlashan adalah sesuatu yang mutlaq.
Demikian sedikit berita dari acara Tasqif. Semoga apapun yang dibaca di atas dapat bermanfaat dan memberikan hikmah yang benar-benar menjadikan kita termotivasi untuk selalu amar ma'ruf wa nahii munkar.
Komentar
Posting Komentar