AKU DAN IMANKU
Tenggelam dalam riuh,
Sungguh letih penuh keluh,
Duniaku sibuk bergemuruh,
Hingga lupa tuk bersimpuh.
Lari aku mencari tuju,
Ternyata yang kutemui abu-abu,
Tepat seperti imanku,
Naik turun tanpa pembaharu.
Kau tak perlu tanyakan sumbangsih jiwaku,
Generasi penerus yang berjibaku,
Iman dalam dada adalah belenggu,
Memekik segala tindakan penuh liku.
Tanyakan saja manfaat kaum muda pada dirimu!
Bukankah sejarah mencatat kamilah emas yang dirindu?
Sedangkan ratu?
Hanya burung kicau,
Dungu!
-MAM-
Komentar
Posting Komentar